Sabtu, 02 November 2019

Koperasi yang Dirindukan Generasi Milenial


Hujan baru saja mengguyur kota tempatku tinggal, udara terasa lebih sejuk. Tak lama, aku mengambil ponsel dan membaca sebuah artikel mengenai koperasi dan penggunaan teknologi digital, menurutku ini sangat menarik sekali, karena dulu aku juga pernah memandang sebelah mata tentang koperasi. 

"Koperasi itu KUD kan yang ada di kampung-kampung dan petugasnya bapak-bapak," ujarku sambil mengerutkan kening.




Iya, dulu aku pun berpikiran seperti itu. Koperasi terkesan jadul karyawannya juga bapak-bapak, bahkan ada juga yang sudah sepuh. Terlebih lokasinya yang berada di desa dengan bangunan yang tampak usang. Jika ditanya koperasi dimana? Pasti bingung banget dong! Soalnya koperasi itu keberadaannya di pelosok, beda dengan kantor perusahaan swasta yang biasanya kantornya memilih lokasi strategis dan terlihat sangat mencolok. 


Ekonomi rakyat Indonesia harus bersendi pada koperasi, yakni rakyat belajar berdiri sendiri, berdasarkan self-help dan oto-aktivita - Hatta, 2011
Sampai akhirnya, aku mengenal koperasi dan menjadi anggota koperasi. Walaupun hanya koperasi keluarga tapi dari situlah aku mulai belajar seluk beluk koperasi, bagaimana keberadaannya dan sistemnya, bagaimana agar koperasi bertumbuh dan banyak diminati? 

Saat menjadi anggota koperasi keluarga, setiap bulan aku membayar uang koperasi secara rutin dan ternyata setiap anggotanya boleh meminjam uang koperasi, syarat dan ketentuannya cukup mudah, bahkan proses pengembaliannya juga dengan sistem cicil, intinya sih sangat membantu terlebih saat kondisi terdesak. 

Seperti beberapa waktu yang lalu, pas keponakan aku sakit dan butuh biaya berobat, untung saja ada koperasi jadi bisa meminjam uang dengan proses yang cepat dan pengembalian yang mudah. Ini hanya salah satu dari manfaat koperasi. 

Tapi sayangnya karena koperasi keluarga, sistemnya masih belum sempurna, masih harus banyak perbaikan, padahal sistem yanng baik dan transparan sangat bagus buat perkembangan koperasi kedepannya. Hal itu membuka wawasanku, bahwa keberadaan koperasi saat ini sangat bermanfaat dan bisa memajukan perekonomian, asal dikelola dengan baik dan benar. 

Karena koperasi memiliki nilai-nilai penting yaitu nilai menolong diri sendiri, tanggungjawab sendiri, demokrasi, persamaan, keadilan dan solidaritas. Sementara nilai etis tradisi para pendiri yaitu, kejujuran, keterbukaan, tanggungjawab sosial, peduli terhadap orang lain. 

Nah, kebayang banget kalau koperasi dikelola orang yang tepat, atau memiliki jiwa entrepreneur, maka bisa saja uang setoran dari anggota dibuat suatu usaha, misalnya saja supermarket yang nantinya keutungan itu digunakan untuk memakmurkan anggotanya dan kehadiran supermarket juga bisa membantu anggota dan masyarakat sekitar, terlebih kalau harganya murah.

Untuk itulah saat ini di koperasi butuh jiwa-jiwa muda yang memiliki visi dan misi yang sama, sehingga bisa membawa koperasi ke arah lebih baik lagi. Menggaet generasi muda atau milenial memang butuh sentuhan khusus, yaitu dengan memanfaatkan teknologi yang sedang mereka minati. 

Saat ini kan era digital, jadi nggak ada salahnya menghadirkan wajah koperasi digital. Agar semua serba praktis dan hanya dalam genggaman bisa bebas ngapain aja. Untuk menggaet kaum milenial koperasi itu bisa buat aplikasi khusus, jadi anggota bisa dengan mudah mengakses keuangan koperasi dan data lainnya, dimana saja dan kapan saja, hal ini sangat efisien. Sebelum membuat aplikasi baiknya wajah koperasi di re-branding terlebih dahulu.


Koperasi merupakan suatu usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong - Moh. Hatta

Re- branding sendiri  merupakan usaha untuk mengubah citra brand yang lebih baik dan kembali ke tujuan semula agar lebih sukses sehingga persepsipun akan sampai pada taraf yang diinginkan perusahaan / organisasi. Nah, proses Re-branding koperasi sesungguhnya tidak bisa hanya dilakukan dengan hanya membangun citra koperasi kembali melalui kegiatan pengiklanan semata, tapi harus dibangun  secara efektif dan lebih mendekatkan diri terutama bagi generasi milenial. Karena bagaimanapun koperasi yang dirindukan generasi milenial adalah yang bisa mengikuti perkembangan zaman saat ini. 

Koperasi juga harus mengangkat nilai-nilai dan prinsipnya sebagai basis keunggulan, dan didesiminasi praktek-praktek terbaiknya dalam menjawab kebutuhan nyata masyarakat dan ditransmisikan dari generasi ke generasi. Sehingga saat mendengar koperasi nggak ada istilah ketinggalan zaman lagi.



Pada Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 2009 lalu atas prakasa 55 negara ditetapkan bahwa tahun 2012 sebagai Tahun Koperasi Internasional (IYC-2012) dan pada sidang umum PBB tanggal 26 Desember 2016, koperasi ditetapkan sebagai warisan budaya bukan benda (intangible herritage). Sebuah pengakuan penting dunia bahwa koperasi bukan hanya menjadi alternatif, tapi menjadi alternatif bagi dunia yang lebih baik. 

Konsep koperasi sebagai people-based association adalah wujud nyata dari konsep demokrasi ekonomi. Koperasi itu tidak anti pasar, tapi ingin kelola pasar secara adil dengan hubungankan masalah kepemilikkan dan kontrol. Koperasi ingin hubungkan pasar dengan masalah kepemilikkan.

Dalam konsep koperasi, modal sosial (social capital) itu tidak given tapi enhence, koperasi itu bertujuan mempertinggi nilai kerjasama dan merupakan konsep organisasi yang tidak bebas nilai.

Koperasi merupakan anasir pendidikan yang baik untuk memperkuat ekonomi dan moril, karena koperasi berdasar atas dua sendi, yang satu sama lain saling memperkuat. Sendi yang satu itu ialah solidarita, setia kawan, dan individualita, keisyafan akan harga diri. - Moh. Hatta

Untuk mendirikan koperasi itu, salah satu syaratnya harus minimal 20 orang, mungkin agar lebih ringan mengeluarkan biaya untuk didaftarkan di notaris. Selain proses re-branding, koperasi yang dirindukan generasi milenial juga harus punya brand ambasaddor. Brand ambasador koperasi, yang benar-benar paham koperasi, hadir untuk sama-sama berkontribusi agar koperasi lebih baik lagi dan akrab dengan generasi muda. 

Dengan begitu koperasi nggak akan menjadi kisah masa lalu, karena akan menjadi koperasi zaman now yang merupakan aset yang berharga dan memiliki nilai ekonomi yang sangat baik. 

Dengan adanya re-branding sangat diharapkan wajah koperasi saat ini, menjadi wajah yang bersahabat untuk generasi milenial, dan sebagai generasi muda, sudah saatnya kita  ikut serta berjuang untuk mewujudkan koperasi yang lebih baik lagi, bukan hanya sebagai PENONTON. Bagaimanapun koperasi merupakan asset bangsa yang harus dipertahankan, lantas, kalau bukan kita, siapa lagi?

Harapan aku, semoga koperasi dapat beradaptasi dan bertranformasi dalam menghadapi lingkungan di era digitalisasi ini, koperasi perlu beranjak menyusul perkembangan zaman yang semakin pesat, terutama harus memiliki bekal sumber daya manusia yang tepat dan kesiapan yang handal itu menjadi fondasi koperasi tersendiri. 

#PRAJA2019 #AnugerahMISGroup #KOPERASI #WIrausaha 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar