Senin, 08 Januari 2024

Politik Tetangga Baik : 1000 Teman Terlalu Sedikit, 1 Lawan Terlalu Banyak


"Sebaik-baik sahabat di sisi Allah itu mereka yang paling baik dengan sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah itu mereka yang paling baik dengan tetangganya." (HR at-Tirmidzi)

Sebagai makhluk sosial kita pastinya harus hidup bersosialiasi dan menjalin hubungan yang harmonis terhadap manusia lainnya, terutama tetangga terdekat. Sebab tetangga merupakan saudara yang paling dekat dengan kita, karena memiliki satu ruang lingkup.

Asyik banget kan kalau bisa saling berbagi dengan tetangga, semisal saat nggak punya makanan bisa berbagi makanan, saat butuh sesuatu bisa meminjam, atau ketika ada yang membutuhkan pertolongan bisa saling menolong, dengan begitu hubungan tersebut sangat menguntungkan kedua belah pihak. 

Walaupun begitu kita tetap menjaga adab, saling menghormati juga saling menghargai. Nggak seenaknya misal butuh sesuatu langsung nyelonong ngambil tanpa permisi dulu, padahal dengan izin terlebih dahulu akan membuat hubungan selalu terjaga dengan baik. 

Dalam lingkup kecil, menjalin hubungan yang harmonis dengan tetangga ternyata membuat hidup jadi lebih aman, nyaman dan damai. Hal tersebut ternyata juga berlaku bagi sebuah Negara. Masyarakat akan hidup nyaman, aman dan damai ketika pemerintah menjalin hubungan yang harmonis dengan negara tetangga bahkan negara lainnya yang ada di dunia ini. 

Indonesia sendiri termasuk salah satu negara yang berkomitmen untuk menjaga perdamaian Negara. Salah satunya menjalin kerjasama dan membangun hubungan yang harmonis dengan berbagai Negara, sebab membangun hubungan baik dengan berbagai Negara memiliki banyak manfaat dan saling menguntungkan kedua belah pihak, terutama dibidang ekonomi, keamanan, politik, kesehatan, pendidikan, teknologi, maupun sosial dan budaya. 

Bahkan ketika Indonesia merdeka, Mesir, India, Suriah, Vatikan dan Irak yang mengakui Indonesia merdeka, hal itu sangat penting sekali bagi Indonesia, sehingga Indonesia menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara tersebut.

Nah, berhubung lagi bahas menjalin hubungan harmonis dengan tetangga, aku tuh langsung penasaran sama Politik Tetangga baik yang diusung oleh salah satu calon Presiden Republik Indonesia, yakni Prabowo. 

Lantas, apa itu Politik Tetangga Baik?

Prabowo dengan Duta Besar Palestina H.E. Zuhair Al-Shun

Salah satu program dari 17 Program Prioritas pasangan calon Presiden Republik Indonesia Prabowo-Gibran yang berkomitmen untuk menempatkan kemakmuran dan kehidupan yang damai di Indonesia sebagai tujuan dalam menjalin setiap hubungan dengan dunia Internasional. 

Dalam Pidato Politik Calon Presiden Republik Indonesia  di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) Prabowo mengungkapkan bahwa Prinsip dalam kebijakan luar negeri saya bahwa memiliki seribu teman itu nggak pernah cukup, dan memiliki satu musuh itu terlalu banyak. Kami ingin menerapkan politik tetangga baik, good neighbor policy, karena kami menginginkan lingkungan yang damai dan saling menguntungkan. 

Selain itu Prabowo juga berkomitmen untuk melanjutkan Politik Luar Negeri bebas aktif yang dijalankan selama ini dengan hubungan non-blok atau tidak memihak manapun dan berperan sebagai mediator yang netral.

Menurut tim kampanye Prabowo-Gibran, Politik Tetangga Baik merupakan prinsip luar negeri dengan menjalin hubungan harmonis, saling menguntungkan dan damai dengan negara-negara tetangga serta negara lainnya. 

Bahkan Prabowo juga menegaskan bahwa Indonesia tetap mendukung kemerdekaan Palestina dengan menghentikan secepatnya kekerasan yang terjadi di Gaza. Prabowo bahkan bertemu dengan Duta Besar Palestina H.E. Zuhair Al-Shun untuk membahas tawaran bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk Saudara di Gaza. 

Semoga saja dengan politik Tetangga Baik bisa menciptakan perdamaian dan stabilitas yang baik, selain itu juga membuat masyarakat hidup sehat, damai, aman dan bisa mengurangi angka kemiskinan yang ada. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar