“Internetnya kenapa sih lemot
banget,” protes Kia kepada Mama Dahlia yang sedang membereskan beberapa tangkai
bunga dan snack yang ada di atas meja. Mama Dahlia menghela napas panjang,
kemudian memandang Kia, sejujurnya Mama Dahlia juga kasihan sama Kia, sejak
kemarin dia sibuk membuat konten untuk promo bisnis buket bunga dan snack yang
baru Kia rintis, tapi sayang gara-gara internet lemot, Kia jadi gagal upload
video dan posting di media sosial.
Mama Dahlia kemudian memandangi Kia
yang masih menatap layar laptop dengan nanar. “Kia sabar ya, semoga saja kita
segera punya solusinya,” ucap Mama Dahlia berusaha menenangkan Kia.
Saat itu Kia hanya mengangguk,
kemudian
Kia dan Mama Dahlia melihat ke
pintu, sejak tadi pagi belum ada satu orang pun yang berkunjung ke toko buket
bunga dan snack miliknya, Mama Dahlia yang mengetahui raut kesedihan di wajah
Kia berusaha untuk terus menyemangati Kia. “Semangat ya Kia,” ucap Mama Dahlia
yang hanya dianggukan oleh Kia.
Tak pernah menyerah, Kia kembali
berusaha untuk mengupload lagi video, tapi sangat lama sekali, akhirnya Kia
hanya posting satu foto di media sosial miliknya. Kia terlihat berpikir
sesuatu. “Ma, gimana kalau kita pindah lagi ke kota?” tanya Kia berharap Mama
Dahlia menyetujuinya.
Tapi sayangnya Mama Dahlia
menggeleng. “Nggak semudah itu Kia, kita kan harus menjaga rumah warisan dari
Papa kamu, kalau pindah ke kota gimana rumah dan toko buket bunga yang baru
kamu rintis,” jelas Mama Dahlia panjang lebar, berharap Kia paham.
Kia kemudian menghela napas kesal,
memikirkan internet yang lemot, ditambah lagi belum ada pengunjung yang datang.
Beberapa menit kemudian muncul perempuan muda yang berpakain modis dan
melangkah mendekati Kia dan Mama Dahlia.
“Saya mau pesan buket buat acara
wisuda, apakah bisa?” tanya perempuan tersebut dengan menyunggingkan senyum
manisnya.
Sontak saja membuat Kia dan Mama
Dahlia mengangguk kompak, Kia juga menjelaskan beberapa foto produk buket yang
ia miliki dan perempuan itu tersenyum. “Kenapa nggak di promosikan lewat media
sosial?” tanya perempuan itu lagi.
“Nggak bisa karena internet di
daerah ini tuh lemot,” sahut Kia dengan nada kecewa.
Perempuan itu tersenyum. “Kebetulan
saya tinggal di daerah sini, internet di rumah saya itu lancar banget karena
saya pakai IndiHome dari Telkom Grup,” jelas perempuan tersebut.
Mendengar hal itu tentu saja Kia dan
Mama Dahlia berdecak kagum. “Memangnya itu internet dari mana?” tanya Mama
Dahlia penasaran.
“Itu internet Mana, mbak?”
“Itu internetnya Indonesia,” jawab
perempuan itu.
Kia dan Mama Dahlia semakin
bersemangat.
“Jadi sejak aku pakai internet dari
IndiHome semua jadi lancar, kuliah online di rumah juga lancar, apalagi buat
zoom seharian penuh, pokoknya kita bisa cerita tanpa batas dengan koneksi
internet yang lancar,” jelas perempuan yang mengenakan kemeja berwarna merah
tersebut.
“Wah kalau gitu aku mau ikut pasang
IndiHome ya, minta tolong prosesnya gimana?” tanya Kia.
“Iya, nanti aku kasih kontaknya ya,
sekarang aku mau pulang dulu mau nulis ikutan lomba Cerpen IndiHome,” ucap
Perempuan itu, setelah membayar buket wisuda yang sudah ia pilih. Kia
mengucapkan terima kasih berulang kali setelah mendapatkan nomor kontak
IndiHome.
Tak lama Yumna yang mengenakan
seragam putih merah pulang dengan wajah menunduk lesu. Mama Dahlia yang melihat
itu heran. “Kamu kenapa Yumna?”
Yumna
“Malu kenapa?”
“Aku nggak bisa jawab pertanyaan
dari ibu guru tentang letak ibu kota di negara Eropa,” ucap Yumna.
Kia tersenyum dan mengelus kepala
Yumna. “Sekarang kamu jangan sedih lagi, Kakak mau pasang internet, jadi nanti
kakak akan carikan website buat kamu belajar, kalau internet lancar kan bisa
belajar apapun,” jelas Kia yang membuat Yumna melonjak girang.
Satu bulan berlalu…
Terlihat toko buket bunga dan snack
milik Kia dipenuhi oleh pengunjung. Kia dan Mama Dahlia tersenyum senang, Kia
kemudian terlihat aktif juga merespon beberapa calon pembeli yang bertanya di
media sosial.
“Makasih ya Kia, sejak kamu pasang
Indihome di rumah, bikin kerjaan Mama jadi lebih cepat selesai, Mama bisa liat
tutorial menu masakan dan tutorial hijab,” ucap Mama Dahlia berbinar.
Tak mau kalah dengan Mama Dahlia,
Yumna juga menunjukan kertas hasil ulangan dengan nilai 9. “Ini aku rajin
belajar dan nyari informasi melalui internet, kak,” ucap Yumna dan dianggukan
oleh Kia dan Mama Dahlia.
“Iya betul,
Indihome memang top
BalasHapusSetuju mbak
HapusBagusss sukaa
BalasHapusMakasih Nyi
Hapus