"Berbagilah tanpa melihat apa, siapa dan kapan, berbagilah yang terbaik yang kamu punya, kemudian lupakan kalau kamu telah berbagi."
"Say..say, kamu mau qurban gak?"
"Aaah, aku sih tiap hari udah qurban kok!"
"Hebat dong! Emang qurban apa,sampai tiap hari?"
"Qurban perasaan!"
"Itu mah Korban hihi..."
Tak terasa sebentar lagi kita semua umat islam insyaAllah mau merayakan hari raya Idul Adha, pastinya sangat antusias banget dong. Dimana kita bisa menauladani sifat nabi Ibrahim dan hal yang paling menyenangkan itu bisa melakukan sholat Idul Adha dan kumpul bareng keluarga. Nah, untuk teman-teman yang memiliki rezeki lebih pastinya sudah menyiapkan hati dan uang untuk berkurban.
"Sesungguhnya Ibrahim merupakan seorang imam (yang dapat dijadikan tauladan), qaanitan (patuh kepada Allah), dan hanif, dan dia bukanlah termasuk orang yang musyrik (yang menyekutukan Allah)" -QS. An-Nahl: 120
Belakangan ini ada beberapa teman yang tanya, kamu mau kurban dimana? Terus, kalau mau kurban di pedalaman gimana sih caranya? Emang bisa kurban di pedalaman? Kalau gak sampai gimana?
Wah, ternyata mengenai kurban di pedalaman banyak yang mesti di bahas nih, baiklah akan di bahas satu persatu yak.
Beberapa hari yang lalu kebetulan saya menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Insan Bumi Mandiri (IBM) di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta. Acara tersebut pas banget mengusung "Qurban di Pedalaman : Tepat Sasaran Menyambungkan Asa Hingga Pelosok Indonesia, dengan narasumber Ridwan Hilmi, selaku direktur dari IBM. Saya pun antusias banget untuk mendengarkan Mas Ridwan ini menjelaskan proses qurban di pedalaman.
Kenalan Sama Insan Bumi Mandiri?
Insan Bumi Mandiri atau kerap disebut IBM merupakan lembaga sosial kemanusiaan yang fokus pada CSR mitra perusahaan, mendampingi lembaga sosial dan membuat masyarakat lebih berdaya di wilayah Indonesia terpencil.
Selain itu Insan Bumi Mandiri juga memiliki cita-cita memberdayakan masyarakat yang memiliki keterbatasan akses di wilayah-wilayah terpencil dan pedalaman Indonesia sejak tahun 2016, selama itulah IBM sendiri sudah memberikan pelayanan program bagi 12.500 warga di pedalaman. Untuk melaksanakan qurban di pedalaman IBM sudah melaksanaakan di 10 provinsi, 22 kabupaten/kota, 53 Kecematan dan 103 yang melingkupi Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Sumatera.
Kenapa sih harus qurban di pedalaman, bukannya lebih baik qurban di lingkungan tempat tinggal? Jujur pertanyaan itu juga membuat saya penasaran dan ternyata alasan qurban di pedalaman itu masyarakat di pedalaman sangat jarang menikmati daging karena yang berqurban disana tuh sangat sedikit banget.
Tak hanya itu, direktur IBM juga mengungkapkan bahwa program qurban di pedalaman hadir untuk menjadi solusi atas permasalahan sosial ekonomi masyarakat yang menjadi keumuman kondisi di wilayah-wilayah terpencil dan pedalaman di Indonesia.
Inilah Cara Qurban di Pedalaman Biar Tepat Sasaran
Nah, untuk teman-teman yang memiliki rezeki berlebih dan ingin berbagi ke saudara yang ada di pedalaman, bisa langsung menghubungi tim Insan Bumi Mandiri untuk menitipkan qurban disana. Selain akan banyak saudara kita yang nantinya bisa menikmati daging, teman-teman juga berkesempatan memperdayakan 200 peternak yang ada di pedalaman, karena mereka juga sebelumnya kesulitan menjual ternaknya, untuk harga kambingnya berkisar 1,7 juta.
Proses berqurban di pedalaman juga sangat praktis, ada sistem menabung, InsyaAllah tim Insan Bumi Mandiri amanah dan akan menyalurkan tepat sasaran karena sebelumnya tim Insan Bumi Mandiri sudah berpengalaman dan melakukan survey dengan melakukan perjalanan ke pedalaman, disanalah tim dari IBM merasakan sendiri kehidupan saudara kita yang ada di pedalaman, jadi tim IBM sudah paham betul daerah mana saja yang memang membutuhkan, yang terpenting teman-teman semua yang ikut berqurban ikut memantaunya.
Jadi punya dua keuntungan yak qurban di pedalaman
BalasHapus