“Eh, kamu pernah bayangin nggak? Ada orang yang makan daging cuma setahun sekali, itu pun kalau kebagian.”
Saat itu aku terdiam sejenak mendengar ucapan tersebut, kemudian menghela napas panjang. “Kayaknya semua kebagian daging kurban deh,” sahutku sambil memegang kotak daging kurban.
Hari itu, aku baru saja menerima pembagian daging kurban dari masjid sekitar rumah. Aku pikir semua orang pasti mendapatkan jatah pembagian daging kurban.
Ternyata menurut teman aku, masih ada orang yang sama sekali nggak kebagian, bahkan belum pernah menikmati daging kurban. Sontak saja membuat aku benar-benar sedih.
Sedekah Daging, Sederhana Tapi Memiliki Makna yang Mendalam
Sedekah daging itu bukan cuma tentang potongan sapi atau kambing yang dibagikan di hari Iduladha. Ini soal menyambung rasa, menebar kepedulian dan menghadirkan rasa “aku juga bagian dari perayaan itu” untuk mereka yang hampir selalu merasa jadi penonton.
Buat kamu yang tinggal di kota besar, daging mungkin jadi menu mingguan. Tapi di banyak pelosok Indonesia, makan daging adalah kemewahan yang jarang sekali mampir.
Bahkan ada daerah di NTT atau Papua yang warga Muslimnya baru pertama kali makan daging kurban setelah puluhan tahun hidup.
Kurban Itu Ibadah, Sedekah Daging Itu Bentuk Cinta.
Kadang kita lupa, kurban itu bukan sekadar potong hewan. Di baliknya ada nilai tauhid, ikhlas, dan sosial yang amat kuat.
"Tidak ada amal yang lebih dicintai Allah pada hari raya Iduladha selain menyembelih hewan kurban." (HR. Tirmidzi)
Tapi ibadah itu nggak selesai saat dagingnya masuk ke dalam piring. Justru baru mulai ketika daging itu sampai ke tangan yang benar-benar butuh.
"Daging dan darahnya tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kalian." (QS. Al-Hajj: 37)
Kenapa Harus Sedekah Daging?
Karena nggak semua orang bisa membeli daging, bahkan data dari lembaga sosial menunjukkan lebih dari 1.000 desa di Indonesia termasuk wilayah “minus kurban” yang artinya, nggak ada yang berkurban di sana, jadi nggak ada daging yang dibagi.
Karena Hari Raya Harusnya Dirayakan Semua
Bayangin, Iduladha adalah hari raya umat Islam. Tapi banyak yang cuma bisa melihat, tanpa ikut merasakan. Sedekah daging bisa jadi tiket mereka buat ikut senyum dan kenyang di hari suci itu.
Kamu juga bisa sedekah daging, nggak perlu potong sapi sendiri, nggak perlu datang ke wilayah tersebut, cukup duduk manis dari rumah saja.
Karena sekarang teknologi sudah berkembang pesat, Lewat platform kurban online atau program sedekah daging, kamu bisa ikut berbagi dari mana saja. Dari kantor, dari rumah, dari kos, bahkan dari kafe tempat kamu biasa nongkrong, tinggal klik saja.
Salah satu platform yang amanah dan miliki program berbagi daging kurban sampai pelosok Negeri itu Dompet Dhuafa dengan program Tebar Hewan Kurban yang sudah ada sejak tahun 1994 yang akan disebar di 9 provinsi Indonesia dan 12 negara di luar Indonesia.
Bayangkan jangkauannya sangat luas. Menariknya Dompet Dhuafa juga memberdayakan peternak lokal, jadi bisa membahagiakan banyak orang, nggak hanya penerima daging saja.
Cerita dari Lapangan: Satu Kantong Daging, Satu Kehangatan
Waktu itu ada teman yang cerita saat dirinya ikut distribusi daging di pedesaan, seorang ibu yang memiliki tiga orang anak yang masih kecil, tampak sumringah mendapatkan satu besek daging.
“Saya kira rumah saya nggak bakal kebagian. Tapi kalian datang. Terima kasih ya.”
Itu cuma sekilo daging. Tapi rasanya seperti ngasih satu semesta rasa hangat. Ternyata, bagi mereka yang jarang disentuh, kebaikan sekecil itu bisa sangat membekas.
Buat Kamu yang Bertanya: “Emang Aku Bisa Sedekah Daging?”
Of course! Justru generasi kita nih generasi yang punya akses ke internet, cashless, dan terhubung ke banyak hal, pastinya memiliki peluang lebih besar buat ikut sedekah daging, bahkan bisa menjangkau sampai pelosok Negeri.
Kamu bisa sedekah daging lewat Platform kurban online, salah satunya ada Dompet Dhuafa yang memiliki program Tebar Hewan Kurban yang sudah ada sejak tahun 1994. Kalau sendiri masih teras berat, nggak usah panik, karena kamu bisa patungan bareng temen buat beli kambing atau sapi 1/7, jadi lebih terjangkau kan?
Sedekah Daging Bukan Buat Viral
Kita nggak perlu selfie di depan sapi buat membuktikan ibadah. Nggak perlu konten dramatis, karena yang dilihat Allah itu niat dan ketulusan, bukan jumlah likes atau video yang fyp. Tapi kalau bisa ngajak orang lain ikut berbuat baik lewat edukasi itu pun jadi ladang pahala.
“Dagingmu mungkin biasa buatmu, tapi luar biasa bagi mereka yang belum pernah menikmati daging atau yang hanya setahun sekali.”
Ayo, Generasi Kebaikan!
Kalau bukan kita yang muda, siapa lagi yang bisa mewarnai Idul Adha dengan cara yang lebih bermakna?
Kamu nggak harus jadi kaya dulu buat sedekah daging. Kamu cuma perlu rasa peduli. Karena kebaikan itu bukan soal besar atau kecilnya, tapi soal sampai atau tidaknya.
Dan sedekah daging terlihat sederhana memang, tapi sengaruh itu bagi orang lain, terutama orang yang jarang menikmati sajian daging bahkan sama sekali nggak pernah. Jadi, kapan kamu mau sedekah daging di Dompet Dhuafa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar