“Aku tuh pengen banget sedekah, tapi tahu sendiri, gaji pas-pasan, cicilan juga numpuk.”
Kalimat itu datang dari temen aku, saat itu aku cuma nyengir, karena perasaan kayak gitu sering banget mampir juga ke aku. Ingin bantu, tapi merasa belum mampu.
Tapi saat itu, aku ceritain soal satu hal yang bikin perspektif berubah yaitu tentang Dompet Dhuafa.
Cerita yang Dimulai dari Sebuah Dompet
Dompet Dhuafa bukan nama asing lagi buat kita. Tapi mungkin belum semua tahu kalau lembaga ini lahir bukan dari kekuatan dana besar, melainkan dari keresahan sederhana.
Didirikan tahun 1993 oleh para jurnalis harian Republika, Dompet Dhuafa mulanya cuma sebuah rubrik kolom sedekah tempat orang-orang menitipkan sedikit uang untuk disalurkan kepada yang membutuhkan.
Bayangin, cuma sebuah ide kecil, “Gimana kalau kita buka dompet dan kasih yang sedikit untuk yang sangat butuh?”
Dan dari dompet sederhana itu, sekarang mereka bisa bantu jutaan orang. Dari program zakat, kurban, pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi.
Bukan Cuma Ngasih, Tapi Ngangkat
Yang menarik dari Dompet Dhuafa itu: mereka nggak sekadar bagi-bagi bantuan, tapi bikin sistem yang ngangkat derajat. Mereka sebut itu: "Layanan Mustahik Berdaya"
Pesantren Ternak buat bantu peternak lokal naik kelas.
Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC), buat masyarakat yang nggak mampu bayar rumah sakit.
Sekolah SMART Ekselensia, sekolah bebas biaya buat anak-anak dari keluarga dhuafa tapi berprestasi.
Mereka percaya, Jangan kasih ikan, tapi ajari cara mancing. Tapi lebih dari itu, mereka juga ngasih kail, perahu, bahkan pasar untuk jual hasil pancingannya. Hal itulah yang membuat aku percaya bahwa menebar kebaikan itu nular.
“Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)
Itulah kenapa Dompet Dhuafa juga ngajak kita buat ikut andil. Nggak harus besar, nggak harus viral, yang penting niat dari hati yang tulus dan memang mau bantu sesama.
Kamu punya Rp10.000? Bisa banget.
Kamu punya waktu? Ikut jadi relawan.
Kamu punya blog? Menulislah program mereka, seperti yang aku lakukan ini.
Kamu punya media sosial? Share program mereka.
Karena dalam Islam, niat baik itu nggak diukur dari angka, tapi dari kesungguhan.
Dari Panti ke Pelosok
Dompet Dhuafa itu nggak cuma kerja di kota besar. Mereka masuk ke tempat-tempat yang jarang tersorot kamera. Seperti Nusa Tenggara Timur, mereka bantu distribusi air bersih ke desa yang bertahun-tahun hidup tanpa sumur. Di Papua, mereka kirim kurban ke desa yang belum pernah ngerasain daging kurban. Di Aceh, mereka bangun rumah sehat untuk korban bencana.
Kadang kita sibuk mikirin upgrade rumah, tanpa tahu banyak orang masih nyari atap. Dompet Dhuafa ada di tengah-tengah itu. Jadi jembatan buat kita yang punya sedikit lebih.
“Kamu tau nggak?" Tanyaku.
Teman aku terkejut. “Serius?”
“Dia anak yatim. Tapi karena sekolah di SMART Ekselensia, dia bisa tembus kampus internasional. Dan itu karena ada orang-orang yang dompetnya rela dibuka dikit.”
“Bayangin, dengan sedekah yang nggak banyak itu, anak itu bisa bawa perubahan buat keluarganya, desanya, bahkan negaranya.”
Kenapa Milenial Harus Peduli?
Karena Kita Bisa Memilih
Milenial itu generasi yang powerful. Kita bisa pilih mau habisin uang buat jajan bubble tea tiap hari, atau sedekah seminggu sekali.
Karena Kita Melek Teknologi
Sekarang sedekah bisa lewat QRIS, Gopay, transfer bank, bahkan e-wallet. Literally semudah checkout di e-commerce, tanpa harus bayar bensin, bayar parkir atau ngehabisin waktu. Cukup dari rumah sambil rebahan.
Karena Kita Butuh Makna
Di tengah krisis eksistensial, kerjaan yang monoton, dan hidup serba cepat, berbagi itu bikin hidup lebih bermakna dn pastinya hidup kita nggak akan flat, karena kita bisa menciptakan senyuman buat orang lain.
"Berbagi itu bukan tentang seberapa kaya kamu. Tapi seberapa kamu sadar bahwa kamu bisa jadi jawaban doa orang lain."
Terus, Cara Gampang Gabung Kebaikannya Gimana?
Kalau penasaran dan pengen ikut, gampang banget, langsung aja cek website Dompet Dhuafa di dompetdhuafa.org
kut program: Sedekah, Zakat, Kurban, Wakaf, Beasiswa
Follow Instagram mereka: @dompet_dhuafa
Kebaikan itu nular. Kadang bukan kamu yang bantu orang langsung, tapi karena kamu ngajak orang lain yang akhirnya bantu. Pahalanya tetap nyangkut kok, jadi jangan khawatir ya.
Buka Dompet, Buka Hati
Dompet Dhuafa bukan cuma soal duit. Tapi soal hati yang mau terbuka. Soal nurani yang nggak tahan lihat ketimpangan. Soal kita, generasi muda, yang mulai sadar: kita bisa jadi bagian dari perubahan tanpa harus jadi siapa-siapa dulu. Jadi nggak usah nunggu kaya untuk melakukan kebaikan yang memiliki arti besar bagi orang lain.
"Kadang kita merasa terlalu kecil untuk membantu dunia. Tapi dunia seseorang bisa berubah, cuma karena kita rela membuka dompet."
Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa : Kurbanmu, Jejak Kebaikan Tanpa Batas”
Apa Itu THK Dompet Dhuafa? Tebar Hewan Kurban (THK) merupakan program tahunan Dompet Dhuafa yang bertujuan menyalurkan hewan kurban ke wilayah yang minim kurban di seluruh penjuru Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri.
Program ini sudah berjalan sejak tahun 1994 dan menjadi salah satu gerakan distribusi kurban paling luas dan berkelanjutan di Indonesia. Program ini memiliki banyak tujuan, di antaranya :
Memeratakan distribusi daging kurban ke wilayah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan).
Memberdayakan peternak lokal, bukan hanya beli hewan, tapi juga bantu ekonomi keluarga mereka.
Mewujudkan kurban berdampak, bukan sekadar ritual, tapi sosial dan berkelanjutan.
Menghadirkan rasa raya bagi mereka yang belum pernah menikmati daging kurban.
Selain itu jangkauan Tebar Daging Kurban juga sangat luas :
Wilayah 3T Indonesia: seperti NTT, Papua, Maluku, Kalimantan pedalaman, Sulawesi, dan pelosok Jawa.
Wilayah Bencana dan krisis, wilayah pasca-bencana, daerah rawan konflik atau kekeringan.
Wilayah Dunia Islam: Palestina, Somalia, Myanmar, Bangladesh (Rohingya), dan beberapa negara Afrika.
"Kurban dari kota, sampai ke desa yang bahkan belum pernah mendengar takbir Iduladha dengan speaker."
Jenis Hewan Kurban yang digunakan itu Domba & kambing (lokal, sehat, sesuai syariat) juga Sapi.
Kenapa Kurban Lewat Dompet Dhuafa?
Transparan dan amanah
Setiap pekurban dapat laporan distribusi, bukti foto/video, dan update wilayah penerima.
Berdayakan peternak lokal
Hewan kurban dibeli dari peternak mitra binaan Dompet Dhuafa di banyak daerah.
Distribusi Terencana
Dikirim ke desa-desa rawan kurban dengan sistem logistik matang, bahkan via kapal dan motor trail.
Bisa online! Kurban bisa dilakukan via website resmi, e-wallet, QRIS, dan mobile banking. Praktis banget, bisa dari rumah sambil rebahan.
Terima laporan distribusi setelah kurban disalurkan
“Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr yang lebih dicintai Allah daripada menyembelih hewan kurban.” (HR. Tirmidzi)
Kadang kita berpikir kurban harus kita lihat langsung, harus dekat dengan kita. Padahal bisa jadi, justru kurban yang paling berarti adalah yang dikirim ke tempat yang tak pernah kebagian.
Dompet Dhuafa memastikan kurbanmu sampai ke tangan yang paling membutuhkan di saat paling mereka nantikan.
“Kurban itu bukan soal besar hewannya, tapi seberapa jauh kebaikannya menjangkau.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar